Agatha Christie - Sepuluh anak negro

Здесь есть возможность читать онлайн «Agatha Christie - Sepuluh anak negro» весь текст электронной книги совершенно бесплатно (целиком полную версию без сокращений). В некоторых случаях можно слушать аудио, скачать через торрент в формате fb2 и присутствует краткое содержание. Город: Jakarta, Год выпуска: 1994, ISBN: 1994, Издательство: Gramedia, Жанр: Старинная литература, in. Описание произведения, (предисловие) а так же отзывы посетителей доступны на портале библиотеки ЛибКат.

Sepuluh anak negro: краткое содержание, описание и аннотация

Предлагаем к чтению аннотацию, описание, краткое содержание или предисловие (зависит от того, что написал сам автор книги «Sepuluh anak negro»). Если вы не нашли необходимую информацию о книге — напишите в комментариях, мы постараемся отыскать её.

Sepuluh orang diundang ke sebuah rumah mewah dan modern di Pulau Negro, di seberang pantai Devon. Walaupun mereka masing-masing menyimpan suatu rahasia, mereka tiba di pulau itu dengan penuh harapan, pada suatu sore musim panas yang indah.
Tetapi tiba-tiba saja terjadi serentetan kejadian misterius. Pulau itu berubah menjadi pulau maut yang mengerikan. Panik mencekam orang-orang itu ketika mereka satu demi satu meninggal… satu demi satu.

Sepuluh anak negro — читать онлайн бесплатно полную книгу (весь текст) целиком

Ниже представлен текст книги, разбитый по страницам. Система сохранения места последней прочитанной страницы, позволяет с удобством читать онлайн бесплатно книгу «Sepuluh anak negro», без необходимости каждый раз заново искать на чём Вы остановились. Поставьте закладку, и сможете в любой момент перейти на страницу, на которой закончили чтение.

Тёмная тема
Сбросить

Интервал:

Закладка:

Сделать

“Hm — sulit untuk mengatakan. Calon korban yang muda dan sehat — tidak menderita lemah jantung. Tidak mungkin. Sebaliknya —”

Dia mengambil gelas brandy yang dibawa oleh Blore. Dia memasukkan sebuah jari ke dalamnya, dan mencicipinya dengan hati-hati. Roman mukanya tidak berubah. Dia berkata dengan ragu-ragu, “Hm, rasanya tidak apa-apa.”

Blore maju dengan marah. Dia berkata,

“Kalau Anda mengatakan bahwa saya memasukkan sesuatu di dalamnya, akan saya tempeleng Anda.”

Vera yang telah sadar dan bisa berpikir dengan baik mengalihkan perhatian dengan berkata,

“Di mana Tuan Hakim?”

Ketiga laki-laki itu saling memandang.

Aneh … saya kira dia naik ke atas bersama kita.” Blore berkata,

“Saya juga mengira begitu… Bagaimana, Dokter, Anda di belakang saya tadi.”

Armstrong berkata,

“Saya kira dia mengikuti saya… Tentu saja dia berjalan lebih lambat daripada kita. Dia kan sudah tua.”

Mereka saling memandang lagi.

Lombard berkata,

“Betul-betul aneh…”

Blore berteriak,

“Kita harus mencarinya.”

Dia melangkah ke pintu. Yang lain mengikutinya,

Vera paling belakang.

Ketika mereka menuruni tangga, Armstrong berkata sambil menoleh ke belakang,

“Barangkali dia masih tinggal di ruang tamu.”

Mereka menyeberang ruang besar. Armstrong memanggil dengan keras,

“Wargrave, Wargrave, Anda di mana”’

Tidak ada jawaban. Kesunyian menyetimuti rumah itu, kecuali suara gemercik air hujan.

Di pintu masuk ruang tamu, Armstrong berdiri tertegun. Yang lain mendekat dan bergerombol di belakangnya.

Seseorang berteriak.

Tuan Justice Wargrave duduk di kursi yang bersandaran tinggi di ujung ruangan. Dua buah lilin menyala di sisinya. Yang melihat menjadi terkejut karena dia duduk dengan berselimut merah dan dengan kepala tertutup wig hakim…

Dokter Armstrong memberi isyarat pada yang lain agar tidak mendekat. Dia sendiri berjalan ke tubuh yang diam dan mata yang melotot. Jalannya sedikit goyang seperti orang yang sedang mabuk.

Dia membungkuk, memperhatikan wajah yang kaku. Lalu, dengan cepat dia menarik wig di kepala Tuan Hakim. Benda itu jatuh ke lantai, menunjukkan dahi yang botak dengan noda bulat di tengahnya bekas sesuatu yang pernah meledak.

Dokter Armstrong mengangkat tangan yang telah mati dan merasakan nadinya. Kemudian dia menoleh kepada yang lain.

Dia berkata — dengan suara lemah tak bergairah,

Dia di tembak …”

Blore berkata,

“Tuhan, pestol itu !”

Tuan Dokter berkata, masih dengan nada yang sama,

“Kena di kepalanya. Tewas seketika.”

Vera membungkuk melihat wig yang jatuh. Dia berkata dengan suara ngeri,

Benang wool Nona Brent yang hilang …”

Blore berkata,

“Dan tirai merah yang hilang dari kamar mandi…”

Vera berbisik,

“Jadi mereka mengambil untuk ini…”

Tiba-tiba Philip Lombard tertawa — tawa yang melengking tinggi dan tidak wajar.

Lima anak Negro ke pengadilan; seorang ke kedutaan, tinggal empat. Itulah akhir Tuan Justice Wargrave si Penumpah Darah. Tidak ada lagi yang menjatuhkan hukuman. Tidak ada lagi permainan topi hitam! Di sinilah saat terakhir dia duduk di kursi hakim! Tidak bisa lagi mengirim orang yang tidak berdosa pada kematian. Edward Seton pasti tertawa kalau dia ada di sini! Tuhan, dia pasti tertawa terpingkal-pingkal!”

Ledakan suaranya mengejutkan yang lain.

Vera berteriak,

“Baru tadi pagi Anda mengatakan dialah orangnya.”

Muka Philip Lombard berubah tenang.

Dia berkata dengan suara rendah,

“Betul. Ya, saya salah. Seorang lagi dari kita yang terbukti tak berdosa — terlambat !”

Bab empat belas

I

Mereka telah mengangkat Tuan Justice Wargrave ke kamarnya dan meletakkannya di atas tempat tidur.

Lalu mereka turun lagi dan berdiri di ruang besar saling berpandangan.

Blore berkata dengan berat,

“Apa yang akan kita lakukan sekarang?”

Lombard berkata dengan cepat,

“Makan sesuatu. Kita harus makan.”

Sekali lagi mereka masuk dapur. Dan mereka membuka kaleng lidah lagi. Mereka makan dengan cepat, hampir tanpa dirasakan.

Vera berkata,

“Saya tidak akan makan lidah lagi.”

Mereka mengakhiri makan. Mereka duduk di meja dapur, saling memandang.

Blore berkata,

“Hanya empat orang sekarang… Giliran siapa berikutnya ?”

Armstrong menatapnya. Dia berkata secara otomatis,

“Kita harus sangat waspada — “ dan berhenti.

Blore mengangguk.

“Itulah yang dikatakan nya … dan sekarang dia mati”’

Armstrong berkata,

“Bagaimana hal itu terjadi?”

Lombard menyumpah. Dia berkata,

“Pancingan yang cerdik sekali, sialan! Gurita yang digantung di atas kamar Nona Claythorne itu memang sesuai dengan rencana. Setiap orang berlari karena berpikir dia sedang dibunuh. Lalu — dalam suasana panik — seseorang — menyerang laki-laki tua itu.”

Blore berkata,

“Mengapa tidak ada yang mendengar suara tembakan?”

Lombard menggelengkan kepala.

“Nona Claythorne menjerit, angin menderu, kita berlari-lari dan berteriak. Ya, tembakan itu tidak akan terdengar.”

Dia berhenti. “Tapi tipuan itu tidak akan berhasil lagi. Dia akan mencoba sesuatu yang lain.”

Blore berkata,

“Mungkin.”

Ada nada tidak enak dalam suaranya. Kedua laki-laki itu saling memandang.

Armstrong berkata,

“Salah satu dari kita berempat, dan kita tidak tahu siapa…”

Blore berkata,

Saya tahu…

Vera berkata,

“Saya tidak ragu-ragu sedikit pun…”

Armstrong berkata perlahan-lahan,

“Saya rasa saya juga tahu…

Philip Lombard berkata,

“Saya punya pendapat yang baik…”

Sekali lagi, mereka saling berpandangan.

Vera berdiri. Dia berkata,

“Saya merasa tidak enak. Saya harus tidur. Saya benar-benar lelah.”

Lombard berkata,

“Saya juga. Tidak enak duduk-duduk saling berpandangan.”

Blore berkata,

Saya tidak berkeberatan…”

Dokter bergumam,

“Itu yang paling baik untuk dilakukan walaupun saya tidak yakin apakah kita akan bisa tidur.”

Mereka berjalan ke pintu. Blore berkata,

Saya ingin tahu di mana pestol itu sekarang ?”

II

Mereka naik ke lantai atas.

Tindakan mereka selanjutnya seperti salah satu babak lelucon.

Masing-masing berdiri dengan tangan memegang handel pintu dalam kamarnya. Tidak seorang pun. Kemudian seperti mendapat isyarat, setiap orang melangkah masuk kamar dan menutup pintu. Lalu terdengar bunyi pintu dikunci dan digerendel, serta derit kursi atau meja yang diangkat.

Empat orang yang ketakutan mempertahankan diri sampai pagi hari.

III

Philip Lombard menarik napas lega ketika dia telah mengganjalkan kursi pada pintu kamarnya.

Dia melangkah ke meja rias.

Dalam cahaya lilin yang remang-remang dia memperhatikan wajahnya.

Dia berkata dengan lembut pada dirinya sendiri,

“Ya, masalah ini membualmu terkoyak-koyak.”

Senyum serigala menghiasi wajahnya.

Dia membuka baju dengan cepat.

Dia melangkah ke tempat tidur dan meletakkan jam tangannya di atas meja dekat tempat tidurnya.

Lalu dia membuka laci meja itu..

Dia berdiri tertegun, memandang pestol yang ada di dalamnya…

IV

Vera Claythorne berbaring di tempat tidurnya.

Lilin menyala di sisinya.

Tetapi dia tidak punya keberanian untuk mematikannya.

Dia takut pada kegelapan…

Читать дальше
Тёмная тема
Сбросить

Интервал:

Закладка:

Сделать

Похожие книги на «Sepuluh anak negro»

Представляем Вашему вниманию похожие книги на «Sepuluh anak negro» списком для выбора. Мы отобрали схожую по названию и смыслу литературу в надежде предоставить читателям больше вариантов отыскать новые, интересные, ещё непрочитанные произведения.


Отзывы о книге «Sepuluh anak negro»

Обсуждение, отзывы о книге «Sepuluh anak negro» и просто собственные мнения читателей. Оставьте ваши комментарии, напишите, что Вы думаете о произведении, его смысле или главных героях. Укажите что конкретно понравилось, а что нет, и почему Вы так считаете.

x