Agatha Christie - Sepuluh anak negro

Здесь есть возможность читать онлайн «Agatha Christie - Sepuluh anak negro» весь текст электронной книги совершенно бесплатно (целиком полную версию без сокращений). В некоторых случаях можно слушать аудио, скачать через торрент в формате fb2 и присутствует краткое содержание. Город: Jakarta, Год выпуска: 1994, ISBN: 1994, Издательство: Gramedia, Жанр: Старинная литература, in. Описание произведения, (предисловие) а так же отзывы посетителей доступны на портале библиотеки ЛибКат.

Sepuluh anak negro: краткое содержание, описание и аннотация

Предлагаем к чтению аннотацию, описание, краткое содержание или предисловие (зависит от того, что написал сам автор книги «Sepuluh anak negro»). Если вы не нашли необходимую информацию о книге — напишите в комментариях, мы постараемся отыскать её.

Sepuluh orang diundang ke sebuah rumah mewah dan modern di Pulau Negro, di seberang pantai Devon. Walaupun mereka masing-masing menyimpan suatu rahasia, mereka tiba di pulau itu dengan penuh harapan, pada suatu sore musim panas yang indah.
Tetapi tiba-tiba saja terjadi serentetan kejadian misterius. Pulau itu berubah menjadi pulau maut yang mengerikan. Panik mencekam orang-orang itu ketika mereka satu demi satu meninggal… satu demi satu.

Sepuluh anak negro — читать онлайн бесплатно полную книгу (весь текст) целиком

Ниже представлен текст книги, разбитый по страницам. Система сохранения места последней прочитанной страницы, позволяет с удобством читать онлайн бесплатно книгу «Sepuluh anak negro», без необходимости каждый раз заново искать на чём Вы остановились. Поставьте закладку, и сможете в любой момент перейти на страницу, на которой закончили чтение.

Тёмная тема
Сбросить

Интервал:

Закладка:

Сделать

Dia menguatkan dirinya. “Engkau selamat sampai pagi nanti. Tidak ada apa-apa tadi malam. Tidak ada apa-apa malam ini. Tidak ada apa-apa. Tidak seorang pun bisa datang kepadamu.”

Dan tiba-tiba dia berkata.

“Tentu saja! Aku bisa tinggal di sini! Tinggal terkunci di sini! Tidak perlu makan!

Aku bisa tinggal di sini dengan aman — sampai datang pertolongan! Walaupun sehari — atau dua hari tinggal di sini. Ya, tapi bisakah dia tinggal di sini? Berjam-jam tanpa teman bicara, tanpa melakukan sesuatu kecuali berpikir.

Dia mulai berpikir tentang Cornwall — tentang Hugo — tentang apa yang dikatakannya kepada Cyril.

Anak kecil manja dan cengeng, yang selalu merengek-rengek kepadanya…

“Nona Claythorne, mengapa saya tidak boleh berenang ke karang? Saya bisa. Saya pasti bisa.”

Apakah suaranya sendiri yang menjawab?

“Tentu saja, Cyril, engkau bisa. Saya percaya engkau bisa.”

“Kalau begitu bolehkah saya ke sana, Nona Claythorne?”

“Cyril, ibumu akan kuatir. Coba dengar. Besok engkau boleh berenang ke karang. Saya akan bercakap-cakap dengan ibumu di pantai supaya dia tidak memperhatikan engkau. Dan kemudian, ketika dia mencarimu, engkau sudah ada di atas karang melambai-lambaikan tangan kepadanya. Ini akan merupakan kejutan baginya.”

“Oh, terima kasih, Nona Claythorne! Akan menyenangkan sekali!”

Dia mengatakannya hari itu! Besok pagi! Hugo akan pergi ke Newquay. Bila dia datang — semuanya beres.

Ya, tetapi bila tidak? Seandainya rencana itu gagal? Cyril mungkin bisa diselamatkan pada waktunya. Dan kemudian — kemudian dia akan berkata,

“Nona Claythorne bilang saya bisa.” Bagaimana? Setiap orang harus menghadapi risiko! Kalau itu terjadi dia akan berkata,

“Mengapa kamu berbohong, Cyril? Tentu saja saya tidak pernah berkata begitu?” Mereka akan percaya kepadanya. Cyril sering berkata yang tidak-tidak. Dia anak yang suka berbohong. Tentu saja Cyril akan tahu. Tapi itu tidak apa-apa… dan tidak akan ada apa-apa. Dia akan berpura-pura menyelatnatkan anak itu. Tetapi dia akan datang terlambat… Tidak akan ada yang mencurigainya…

Apakah Hugo mencurigai dia? Itukah sebabnya Hugo memandangnya dengan pandangan aneh dan menerawang?…

Apakah Hugo tahu ?

Itukah sebabnya dia bergegas pergi setelah selesai pemeriksaan?

Hugo belum menjawab surat yang dikirimkan kepadanya…

Hugo…

Vera berbalik-balik dengan gelisah di tempat tidurnya.

Tidak, tidak, dia harus tidak memikirkan Hugo. Itu sangat menyakitkan! Itu semua sudah lewat, lewat dan habis… Hugo harus dilupakan.

Mengapa malam ini tiba-tiba dia merasa bahwa Hugo bersama-sama dengan dia di dalam kamar?

Dia memandang langit-langit, memandang lengkungan logam hitam di tengah-tengah kamarnya.

Dia belum pernah mellhat benda itu sebelumnya.

Ganggang laut itu digantungkan di situ.

Dia gemetar ketika mengingat sentuhan-basah dan lembab di lehernya.

Dia tidak suka lengkungan di langit-langit itu. Benda itu menarik mata, mempesona… lengkungan hitam besar…

V

Bekas Inspektur Blore duduk di pinggir tempat tidurnya.

Matanya yang kecil dan merah itu kelihatan waspada. Dia kelihatan seperti babi liar yang menunggu mangsa.

Dia merasa tidak ingin tidur.

Kejahatan itu tambah mendekat… Sudah enam dari sepuluh orang yang terbunuh.

Dan Hakim Tua yang bijaksana, hati-hati, dan cerdik itu pun pergi bersama-sama yang lain.

Apa yang dikatakan si Tua itu?

“Kita harus waspada…”

Lelaki tua yang munafik, sombong, dan merasa diri benar. Duduk di ruang pengadilan, merasa seperti Tuhan Yang Mahabesar. Memang lebih baik begitu… dia tidak perlu berhati-hati lagi.

Dan sekarang tinggal empat. Gadis itu, Lombard, Armstrong, dan dia sendiri.

Sebentar lagi salah satu dari mereka akan pergi…

Tapi bukan William Henry Blore. Dia akan menjaga dirinya.

(Tapi pestol itu… Apa yang terjadi dengan pestol itu? Ini adalah hal yang paling merisaukan — pestol itu!)

Blore duduk di tempat tidurnya, keningnya mengernyit dan matanya yang kecil mengerut ketika dia memikirkan pestol itu…

Dalam keheningan dia mendengar suara jam berdentang di lantai bawah.

Tengah malam.

Dia agak santai sekarang — bahkan mulai berbaring di atas tempat tidurnya. Tetapi dia tidak membuka baju.

Dia berbaring dan berpikir. Mengkaji seluruh peristiwa dari permulaan dengan sistematis, dengan susah-payah — sebagaimana yang dilakukannya ketika dia masih bekerja sebagai polisi. Pada akhirnya, ketelitianlah yang akan membuahkan hasil.

Lilin di kamar hampir padam. Sambil meraba-raba korek api dia meniup mati lilin.

Anehnya, dia merasa tidak bisa tenang dalam kegelapan. Seolah-olah ketakutan yang terpendam berjuta tahun timbul dan menguasai pikirannya. Wajah-wajah melayang di udara — wajah Tuan Hakim dengan kepala bermahkota benang wool wajah Nyonya Rogers yang dingin dan mati — wajah Anthony Marston yang tersedak kebiruan.

Sebuah wajah lagi — pucat, berkaca mata, dengan kumis kecil kecoklatan.

Wajah yang pernah dilihatnya beberapa waktu yang lalu — tapi kapan? Bukan di pulau ini. Tidak, lebih awal dari itu.

Lucu, dia tidak bisa menyebutkan namanya… sebenarnya wajah yang tolol — wajah orang yang mudah ditipu.

Tentu sajal.

Pikiran itu mengejutkannya.

Landor!

Aneh, bila dipikir — dia bisa melupakan Landor begitu saja. Kemarin dia berusaha membayangkan wajahnya tetapi gagal.

Dan sekarang wajah itu terlihat gamblang, setiap garis wajahnya terlihat jelas, seolah-olah baru kemarin dia melihatnya.

Landor punya seorang istri — seorang wanita yang langsing dengan wajah yang selalu kuatir. Dia juga mempunyai anak, seorang gadis berumur empat belas tahun. Untuk pertama kalinya dia bertanya-tanya apa yang terjadi dengan mereka?

(Pestol itu. Apa yang terjadi dengan pestol itu? Ini lebih penting).

Semakin dia berpikir tentang hal ini, semakin bingung dia… Dia tidak mengerti persoalan pestol itu.

Seseorang di rumah ini menyimpan pestol itu… Di ruang bawah, jam berdentang satu kali.

Pikiran Blore terputus. Dia duduk di atas tempat tidurnya, tiba-tiba dia siap. Dia mendengar suara-suara yang sangat pelan — di luar kamar tidurnya.

Ada seseorang yang berjalan dalam kegelapan.

Keringat meleleh dari dahinya. Siapa gerangan yang berjalan dengan hati-hati di sepanjang lorong itu?

Dia yakin bahwa orang itu mempunyai maksud yang tidak baik!

Walaupun badannya berat, tanpa suara dia bangkit dari tempat tidurnya dan dengan dua langkah dia sudah berdiri di dekat pintu, mendengarkan.

Tapi suara itu tidak terdengar lagi. Namun demikian, Blore yakin bahwa dia tidak keliru. Dia mendengar langkah kaki di luar pintunya. Bulu kuduknya sedikit meremang. Dia mengenal takut lagi…

Seseorang bergerak perlahan-lahan di waktu malam.

Dia mendengar — tapi suara itu tidak terulang lagi.

Dan sekarang sebuah godaan baru menyerangnya.

Dia ingin sekali keluar dan menyelidiki. Seandainya saja dia, bisa melihat siapa yang sedang mencari mangsa dalam kegelapan.

Tetapi membuka pintu berarti melakukan perbuatan bodoh. Mungkin sekali itulah yang diharapkan oleh orang tersebut. Dia bahkan mungkin sengaja membuat Blore mendengar suara untuk memancing agar dia keluar.

Blore berdiri dengan kaku — mendengarkan.

Sekarang dia bisa mendengar macam-macam suara, keretak, desau, bisikan-bisikan misterius — tetapi otaknya yang realistis Sadar apa itu sebenarnya yaitu kreasi khayalannya sendiri.

Dan kemudian, tiba-tiba dia mendengar sesuatu yang bukan khayalannya. Langkah-langkah kaki, sangat halus, sangat hati-hati, tetapi cukup jelas terdengar oleh orang yang mendengarkan dengan kedua telinganya seperti yang dilakukan oleh Blore.

Читать дальше
Тёмная тема
Сбросить

Интервал:

Закладка:

Сделать

Похожие книги на «Sepuluh anak negro»

Представляем Вашему вниманию похожие книги на «Sepuluh anak negro» списком для выбора. Мы отобрали схожую по названию и смыслу литературу в надежде предоставить читателям больше вариантов отыскать новые, интересные, ещё непрочитанные произведения.


Отзывы о книге «Sepuluh anak negro»

Обсуждение, отзывы о книге «Sepuluh anak negro» и просто собственные мнения читателей. Оставьте ваши комментарии, напишите, что Вы думаете о произведении, его смысле или главных героях. Укажите что конкретно понравилось, а что нет, и почему Вы так считаете.

x