Tapi yang lebih mentakitkan ialah aku mencintainya… kadang-kadang aku berpikir aku masih… ah, gila. Tahukah Anda, bahwa dia melakukannya untukku… Aku tak pernah memimpikan itu — Wanita itu jahat — betul-betul jahat — Anda tak akan mengira bahwa gadis seperti dia itu — gadis yang manis, jujur, dan menyenangkan — Anda tidak akan mengira dia melakukan hal itu, bukan? Bahwa dia membawa seorang anak berenang ke laut dan membiarkannya tenggelam — Anda tidak akan pernah berpikir bahwa seorang wanita akan melakukan hal seperti itu, bukan?”
Aku berkata kepadanya,
“Apakah Anda yakin dia melakukan hal itu?”
Dia berkata, wajahnya kelihatan bersungguh-sungguh,
“Saya sangat yakin. Tidak ada orang lain yang pernah memikirkan hal itu. Tetapi saya tahu begitu saya memandangnya — ketika saya pulang — setelah… Dan dia tahu bahwa saya tahu… Yang tidak disadarinya adalah bahwa saya mencintai anak itu…
Dia tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi dengan mudah aku mengerti cerita itu dan merekonstruksinya.
Aku memerlukan korban kesepuluh. Dan aku menemukannya pada seorang laki-laki bernama Morris. Dia adalah seorang laki-laki kecil yang kurang jujur. Dia adalah seorang penjual narkotika dan dialah yang menyebabkan anak perempuan temanku menjadi pecandu narkotika. Anak itu bunuh diri pada umur duapuluh satu tahun.
Selama mengumpulkan korban-korban ini rencanaku menjadi bertambah matang. Sekarang sudah lengkap dan pekerjaan terakhir yang kulakukan adalah mengadakan wawancara dengan seorang dokter di Harley Street. Telah kukatakan bahwa aku pernah dioperasi. Dari percakapan dengan dokter aku menarik kesimpulan bahwa operasi berikutnya tidak akan ada gunanya. Dokter tidak mengatakannya secara langsung dan terbuka, tapi aku sudah terbiasa untuk mengetahui persoalan sejelas-jelasnya.
Aku tidak memberi tahu dokterku tentang keputusanku — yaitu bahwa aku tidak mau mati perlahan-lahan dan berlama-lama secara alamiah. Tidak, kematianku harus terjadi di tengah-tengah kejutan dan goncangan. Aku mau hidup sebelum mati.
Dan sekarang tentang mekanisme kriminalitas di Pulau Negro. Untuk mendapatkan pulau ini, dengan mudah aku menggunakan Morris untuk menutupi jejakku. Dia seorang yang ahli dalam hal-hal seperti ini. Dengan menyusun informasi yanog aku dapat tentang calon-calon korbanku, — aku bisa membuat umpan yang cocok untuk masing-masing. Tidak satu pun dari rencanaku yang gagal. Semua tamuku datang ke Pulau Negro pada: tanggal 8 Agustus. Rombongan ini termasuk diriku sendiri.
Aku sudah memperhitungkan Morris. Dia menderita sakit pencernaan. Sebelum meninggalkan London aku memberinya sebutir kapsul untuknya. Aku mengatakan bahwa obat itu manjur karena telah menyembuhkan sakit perutku dengan cepat. Dia menerimanya tanpa ragu-ragu — karena laki-laki memang seorang hipokondris. Aku tidak perlu takut bahwa dia meninggalkan dokumen-dokumen atau catatan, karena dia bukan termasuk orang yang demikian.
Urutan kematian yang akan terjadi di pulau itu telah kupikirkan baik-baik. Kadar kesalahan tamu-tamuku berbeda-beda. Aku memutuskan bahwa mereka yang kesalahannya ringan harus pergi terlebih dahulu dan tidak perlu menderita ketegangan mental dan ketakutan yang harus diderita oleh mereka yang kesalahannya berat.
Anthony Marston dan Nyonya Rogers meninggal lebih dahulu; yang pertama seketika dan yang kedua dalam tidur. Menurut pendapatku Marston adalah orang yang dilahirkan tanpa rasa tanggung jawab sama sekali. Dia laki-laki tak bermoral — primitif. Nyonya Rogers — tak diragukan lagi — hanya menuruti kemauan suaminya saja.
Aku tak perlu menjelaskan lagi bagaimana kedua orang itu meninggal. Polisi pasti bisa mengungkapkan hal itu dengan mudah. Potasiun sianida mudah diperoleh karena benda itu dipakai untuk mengurangi lebah. Aku menyimpannya sedikit dan mudah sekali bagiku untuk membubuhkannya ke dalam gelas Marston yang hampir kosong — pada waktu semuanya panik karena suara gramophon.
Pada waktu tuduhan itu dibacakan, aku memperhatikan baik-baik wajah setiap korbanku dan dari pengalamanku, aku tidak ragu-ragu lagi untuk memastikan bahwa mereka bersalah.
Ketika aku sakit, dokter memberiku obat tidur khlorhidrat. Aku menyembunyikannya: sebanyak yang kuperlukan dengan mudah. Pada waktu Rogers membawa brandy untuk istrinya, dia meletakkan minuman itu di atas sebuah meja. Ketika berjalan melewati meja itu aku berkesempatan untuk memasukkan benda itu ke dalam gelas brandy -nya. Ini dapat kulakukan dengan mudah karena pada waktu itu belum timbul kecurigaan.
Jenderal Macarthur meninggal tanpa rasa sakit. Dia tidak mendengar suara langkahku di belakangnya. Tentu saja aku harus memilih waktu yang tepat untuk meninggalkan teras, tapi ini telah berhasil kulakukan dengan baik.
Seperti telah kuperkirakan, mereka mencoba menyelidiki pulau ini dan ternyata mereka tidak menemukan siapa pun kecuali kami bertujuh. Dengan cepat hal ini menimbulkan kecurigaan di antara mereka.
Sesuai dengan rencanaku, aku harus cepat mencari kawan. Aku memilih Dokter Armstrong. Dia adalah tipe orang yang mudah percaya. Dia pernah melihatku dan mengenal reputasiku dan karena itu tidak pernah terpikir olehnya bahwa orang seperti aku bisa menjadi seorang pembunuh! Dia mencurigai Lombard dan aku pura-pura mendukungnya. Aku mengatakan padanya bahwa aku punya rencana yang mungkin bisa dipakai untuk memerangkap pembunuh itu.
Meskipun penyelidikan pada setiap kamar telah dilakukan, tetapi penyelidikan terhadap orangnya sendiri belum dilakukan. Tetapi hal ini akan segera terjadi.
Aku membunuh Rogers pada pagi hari tanggal 10 Agustus. Dia sedang membelah kayu bakar untuk menyalakan api dan dia tidak mendengar suara langkahku. Aku menemukan kunci pintu ruang makan di sakunva. Dia telah mengunci ruang makan pada malam hari.
Ketika semua ribut mencari mayat Rogers, aku masuk ke kamar Lombard dan mengambil pestolnya. Aku tahu bahwa dia membawa pestol karena aku menyuruh Morris agar dia menyarankan Lombard membawa benda itu.
Pada waktu sarapan aku memasukkan khlor ke dalam cangkir kopi Nona Brent ketika aku menambah kopinya. Kami meninggalkannya di ruang makan. Ketika aku menyelinap kembali ke situ dia kelihatan hampir tidak sadar. Dengan mudah aku suntikkan cairan sianida kepadanya. Ide mengenai lebah besar itu memang agak kekanak-kanakan — tetapi ini menyenangkan. Aku ingin mencocokkan kejadiannya dengan sajak anak-anak itu.
Tidak lama setelah itu apa yang kuperkirakan terjadi — dan memang aku sendirilah yang menyarankannya. Kami semua diperiksa dengan teliti. Aku telah menyimpan pestol itu di tempat yang aman, dan tidak punya sianida ataupun khlor lagi.
Pada saat itulah aku mendekati Armstrong dan membujuknya untuk melakukan rencana kami. Rencana itu begini — aku pura-pura akan menjadi korban. Ini mungkin akan mengacaukan si pembunuh — bagaimanapun juga jika aku disangka sudah mati aku bisa bergerak dengan lebih leluasa dan bisa mengintai pembunuh itu.
Armstrong menyetujui ide ini. Kami melakukannya pada malam harl. Sedikit bercak merah di dahi, tirai merah dan benang wool. Nah, siaplah sudah pertunjukan kami. Nyala lilin sangat kecil dan tidak terang dan yang akan memeriksa aku hanya Armstrong sendiri.
Rencana ini berialan dengan baik. Nona Claythorne memekik sekeras-kerasnya ketika dia tersentuh ganggang laut yang kupasang di kamarnya. Mereka semua berlari ke atas, dan aku pun mulai berpose sebagai orang yang terbunuh. Akibat yang terjadi seperti apa yang aku harapkan. Armstrong melakukan tugasnya dengan sikap profesional. Mereka mengangkatku ke atas dan aku dibaringkan di tempat tidurku. Tidak seorang pun yang menguatirkan diriku, mereka semua benar-benar ketakutan dan ngeri.
Pada jam dua kurang seperempat aku keluar dengan Armstrong. Aku membawanya sedikit jauh ke belakang rumah, ke atas puncak sebuah karang. Aku mengatakan bahwa kami berdua bisa melihat siapa pun yang datang ke tempat itu dan tidak ada orang yang bisa melihat dari jendela, karena kamar-kamar tidur di rumah menghadap ke arah lain. Dia masih belum curiga — tetapi sebenarnya dia harus sudah waspada andaikan dia ingat sajak anak-anak itu. “Seorang dimakan ikan herring merah…”. Dan dia memakan “ikan herring merah” itu.
Читать дальше