Андреа Хирата - Laskar Pelangi

Здесь есть возможность читать онлайн «Андреа Хирата - Laskar Pelangi» весь текст электронной книги совершенно бесплатно (целиком полную версию без сокращений). В некоторых случаях можно слушать аудио, скачать через торрент в формате fb2 и присутствует краткое содержание. Год выпуска: 2005, ISBN: 2005, Издательство: Penerbit Bentang, Жанр: Старинная литература, id. Описание произведения, (предисловие) а так же отзывы посетителей доступны на портале библиотеки ЛибКат.

Laskar Pelangi: краткое содержание, описание и аннотация

Предлагаем к чтению аннотацию, описание, краткое содержание или предисловие (зависит от того, что написал сам автор книги «Laskar Pelangi»). Если вы не нашли необходимую информацию о книге — напишите в комментариях, мы постараемся отыскать её.

Laskar Pelangi — читать онлайн бесплатно полную книгу (весь текст) целиком

Ниже представлен текст книги, разбитый по страницам. Система сохранения места последней прочитанной страницы, позволяет с удобством читать онлайн бесплатно книгу «Laskar Pelangi», без необходимости каждый раз заново искать на чём Вы остановились. Поставьте закладку, и сможете в любой момент перейти на страницу, на которой закончили чтение.

Тёмная тема
Сбросить

Интервал:

Закладка:

Сделать

"Paradoks...," kataku.

"Relatif ...," kata Lintang tersenyum. Aku menyebut paradoks karena ukuran yang kuperkirakan sebagai subjek yang diam akan berbeda dengan ukuran orang lain yang ada di tugboat meskipun untuk tugboat yang sama.

"Bukan, bukan paradoks, tapi relatif," sanggah Lintang.

"Ukuran objek bergerak dilihat oleh subjek yang diam dan bergerak membuktikan hipotesis bahwa waktu dan jarak tidaklah mutlak tapi sebaliknya — relatif. Einstein membantah Newton dengan pendapat itu dan itulah aksi-oma pertama teori relativitas yang melambungkan Eins-tein."

Ugghh, Lintang! Sejak kecil aku tak pernah punya kesempatan sedikit pun untuk berhenti mengagumi tokoh di depanku ini. Mantan kawanku sebangku yang sekarang menjadi penghuni sebuah bedeng kuli ternyata masih sharp! Walaupun bola mata jenakanya telah menjadi kusam seperti kelereng diamplas namun intuisi kecerdasannya tetap tajam seperti alap-alap mengintai anak ayam. Aku beruntung sempat bertemu dengan beberapa orang yang sangat genius tapi aku tahu Lintang memiliki bakat genius yang jauh melebihi mereka. Aku termenung lalu menatapnya dalam-dalam. Aku merasa amat sedih. Pikiranku melayang membayangkan dia memakai celana panjang putih dan rompi pas badan dari bahan rajutan poliester, melapisi kemeja lengan panjang berwarna biru laut, naik mimbar, membawakan sebuah makalah di sebuah forum ilmiah yang terhormat. Makalah itu tentang terobosannya di bidang biologi maritim, fisika nuklir, atau energi alternatif.

Mungkin ia lebih berhak hilir mudik keluar negeri, mendapat beasiswa bergengsi, dibanding begitu banyak mereka yang mengaku dirinya intelektual tapi tak lebih dari ilmuwan tanggung tanpa kontribusi apa pun selain tugas akhir dan nilai-nilai ujian untuk dirinya sendiri. Aku ingin membaca namanya di bawah sebuah artikel dalam jurnal ilmiah. Aku ingin mengatakan pada setiap orang bahwa Lintang, satu-satunya ahli genetika di Indonesia, orang yang telah menguasai operasi pohon Pascal sejak kelas satu SMP, orang yang memahami filosofi diferensial dan integral sejak usia demikian muda, adalah murid perguruan Muhammadiyah, temanku sebangku. Namun, hari ini Lintang ternyata hanya seorang laki-laki kurus yang duduk bersimpuh menunggu giliran kerja rodi. Aku teringat lima belas tahun yang lalu ia memejamkan matanya tak lebih dari tujuh detik untuk menjawab soal matematika yang rumit atau untuk meneriakkan Joan d'Arch! Merajai lomba kecerdasan, melejitkan kepercayaan diri kami. Kini ia terpojok di bedeng ini, tampak tak yakin akan masa depannya sendiri. Aku sering berangan-angan ia mendapat kesempatan menjadi orang Melayu pertama yang menjadi matematikawan. Tapi angan-angan itu menguap, karena di sini, di dalam bedeng tak berpintu inilah Isaac Newton-ku berakhir.

"Jangan sedih Ikal, paling tidak aku telah memenuhi harapan ayahku agar tak jadi nelayan ...."

Dan kata-kata itu semakin menghancurkan hatiku, maka sekarang aku marah, aku kecewa pada kenyataan begitu banyak anak pintar yang harus berhenti sekolah karena alasan ekonomi. Aku mengutuki orang-orang bodoh sok pintar yang menyombongkan diri, dan anak-anak orang kaya yang menyia-nyiakan kesempatan pendidikan.

ALASAN orang menerima profesi tertentu kadang-kadang sangat luar biasa. Ada orang yang senang menjadi kondektur karena hobinya jalan-jalan keliling kota, ada yang gembira memandikan gajah di kebun binatang karena hobinya main air, dan ada yang selalu meminta tugas ke luar kota agar dapat sekian lama meninggalkan istrinya. Tapi tak ada yang senang menyortir surat untuk alasan apa pun. Oleh karena itu, ketika 10 karung surat ditumpahkan di depanku untuk disortir sedangkan tambahan tenaga yang kuminta berulangulang tak terpenuhi, aku langsung hengkang meninggalkan meja sortir itu, tak pernah kembali.

Sebagian orang menduduki profesinya sekarang sesuai cita-citanya, sebagian besar tak pernah sama sekali menduga bahwa ia akan menjadi seperti apa adanya sekarang, dan sebagian kecil memilih profesi karena pertemuan dengan seseorang.

Pertemuan dengan seseorang sering menjadi sebuah titik balik nasib. Jika tak percaya, tanyakan itu pada Mahar, Flo, dan seluruh anggota Societeit de Limpai. Pertemuan dengan Tuk Bayan Tula dan pesan beliau yang berbunyi: “jika ingin lulus ujian, buka buku, belajar!”

Ternyata menjadi kata-kata keramat yang mampu memutar haluan hidup mereka.

Pada hari Sabtu, sehari sesudah Mahar membaca pesan Tuk, kami berdesak-desakkan di jendela kelas menyaksikan Flo dan Mahar menemui Bu Mus di bawah pohon filicium. Ketiga orang itu berdiri mematung dan tak banyak bicara. Lalu tampak kedua anak berandal itu bergantian mencium tangan Bu Mus, guru kami yang bersahaja. Perseteruan lama telah berakhir dengan damai. Keesokan harinya Mahar membubarkan Societeit de Limpai, dan esoknya lagi, pada Senin pagi yang biasa saja, kami menerima kejutan yang luar biasa, mengagetkan, dan amat mengharukan, Flo datang ke sekolah mengenakan jilbab.

Mahar dan Flo berhasil lulus ujian caturwulan terakhir. Flo telah berubah total. Ia dulu seorang wanita yang berusaha melawan kodratnya namun akhirnya ia menjadi wanita sejati. Momentum dalam hidupnya jelas terjadi karena pertemuan dengan seseorang. Seseorang itu ada dua, yaitu Mahar dan Tuk Bayan Tula. Kejadian itu telah memutarbalikkan hidupnya. Flo menempuh perguruan tinggi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sriwijaya. Setelah lulus, ia menjadi guru TK di Tanjong Pandan dan bercita-cita membangun gerakan wanita Muhammadiyah. Ia menikah dengan seorang petugas teller bank BRI mantan anggota Societeit, dan keinginan lama Flo untuk menjadi laki-laki dibayar Allah dengan memberinya dua kali persalinan yang melahirkan empat anak laki-laki yang tampan luar biasa dalam jarak hanya setahun. Dua kali anak kembar!

Pesan Tuk Bayan Tula telah memberi pencerahan bagi para anggota Societeit, bahwa tak ada yang dapat dicapai di dunia ini tanpa usaha yang rasional. Sebuah pencerahan terang benderang yang datang justru dari seorang tokoh dunia gelap, manusia separuh peri, bahkan banyak yang menganggapnya manusia separuh iblis. Para anggota Societeit adalah orang-orang biasa, miskin, dan kebanyakan, namun mereka kaya raya akan pengalaman batin dan petualangan penuh mara bahaya untuk mencari kebenaran hakiki. Mereka memastikan setiap kesangsian, membuktikan prasangka dan mitos-mitos, serta mengalami sendiri apa yang hanya bisa diduga-duga orang. Mereka memuaskan sifat dasar keingintahuan manusia sampai batas akhir yang menguji keyakinan. Mereka adalah. orang-orang yang menjemput hidayah dan tidak duduk termangu-mangu menunggunya. Kini mereka menjadi orang-orang Islam yang taat yang menjauhkan diri dari syirik. Di bawah pemimpin baru, pemain organ tunggal itu, mereka membentuk perkumpulan yang aktif melakukan dakwah dan mengislamkan komunitas-komunitas terasing di pulau-pulau terpencil di perairan Bangka Belitong. Mereka laksana manusia-manusia baru yang dilahirkan dari kegelapan dan kini berjalan tegak di ladang ijtihad di bawah siraman air Danau Kautsar yang membersihkan hati. Tuk Bayan Tula sendiri tak ada kabar beritanya. Anggota Societeit adalah manusia terakhir yang melihat beliau masih hidup. Dalam kaar (peta laut) terakhir perairan Belitong yang dipetakan oleh TNI AL, Pulau Lanun sudah tak tampak. Di perairan ini sering sekali pulaupulau kecil timbul dan tenggelam karena badai atau ketidakstabilan permukaan air laut. Adapun pensiunan syah bandar yang dulu mengumandangkan azan ketika anggota Societeit hampir tewas dilamun badai sekarang menjadi muazin tetap di Masjid Al-Hikmah. NASIB, usaha, dan takdir bagaikan tiga bukit biru samar-samar yang memeluk manusia dalam lena. Mereka yang gagal tak jarang menyalahkan aturan main Tuhan. Jika mereka miskin mereka mengatakan bahwa Tuhan, melalui takdir-Nya, memang mengharuskan mereka miskin. Bukit-bukit itu membentuk konspirasi rahasia masa depan dan definisi yang sulit dipahami sebagian orang. Seseorang yang lelah berusaha menunggu takdir akan mengubah nasibnya. Sebaliknya, seseorang yang enggan membanting tulang menerima saja nasibnya yang menurutnya tak 'kan berubah karena semua telah ditakdirkan. Inilah lingkaran iblis yang umumnya melanda para pemalas. Tapi yang pasti pengalaman selalu menunjukkan bahwa hidup dengan usaha adalah mata yang ditutup untuk memilih buah-buahan dalam keranjang. Buah apa pun yang didapat kita tetap mendapat buah. Sedangkan hidup tanpa usaha adalah mata yang ditutup untuk mencari kucing hitam di dalam kamar gelap dan kucingnya tidak ada. Mahar memiliki bukti untuk hipotesis ini.

Читать дальше
Тёмная тема
Сбросить

Интервал:

Закладка:

Сделать

Похожие книги на «Laskar Pelangi»

Представляем Вашему вниманию похожие книги на «Laskar Pelangi» списком для выбора. Мы отобрали схожую по названию и смыслу литературу в надежде предоставить читателям больше вариантов отыскать новые, интересные, ещё непрочитанные произведения.


Отзывы о книге «Laskar Pelangi»

Обсуждение, отзывы о книге «Laskar Pelangi» и просто собственные мнения читателей. Оставьте ваши комментарии, напишите, что Вы думаете о произведении, его смысле или главных героях. Укажите что конкретно понравилось, а что нет, и почему Вы так считаете.

x