Morgan Rice - Penjelmaan

Здесь есть возможность читать онлайн «Morgan Rice - Penjelmaan» — ознакомительный отрывок электронной книги совершенно бесплатно, а после прочтения отрывка купить полную версию. В некоторых случаях можно слушать аудио, скачать через торрент в формате fb2 и присутствует краткое содержание. ISBN: , Жанр: unrecognised, in. Описание произведения, (предисловие) а так же отзывы посетителей доступны на портале библиотеки ЛибКат.

  • Название:
    Penjelmaan
  • Автор:
  • Жанр:
  • Год:
    неизвестен
  • ISBN:
    978-1-63-291181-0
  • Рейтинг книги:
    4 / 5. Голосов: 1
  • Избранное:
    Добавить в избранное
  • Отзывы:
  • Ваша оценка:
    • 80
    • 1
    • 2
    • 3
    • 4
    • 5

Penjelmaan: краткое содержание, описание и аннотация

Предлагаем к чтению аннотацию, описание, краткое содержание или предисловие (зависит от того, что написал сам автор книги «Penjelmaan»). Если вы не нашли необходимую информацию о книге — напишите в комментариях, мы постараемся отыскать её.

Sebuah buku rival dari TWILIGHT dan VAMPIRE DIARIES, dan satu-satunya yang akan membuat Anda ingin tetap terus membacanya sampai halaman terakhir Jika Anda menyukai petualangan, cinta dan vampir, buku inilah yang tepat bagi Anda! Vampirebooksite. com PENJELMAAN adalah buku #1 dari Seri terlaris BUKU HARIAN VAMPIR, yang terdiri dari sebelas buku (dan terus berlanjut) -dengan lebih dari 500 ulasan bintang lima di Amazon! Dalam PENJELMAAN (Buku #1 dari Buku Harian Vampir), Caitlin Paine yang berusia 18 tahun menemukan dirinya tercabut dari pinggiran kotanya yang menyenangkan dan terpaksa bersekolah di sekolah tinggi di Kota New York yang berbahaya ketika Ibunya pindah lagi. Satu-satunya berkas cahaya dalam lingkungan sekitarnya adalah Jonah, seorang teman sekelas baru yang dengan seketika menyukainya. Tapi sebelum romansa mereka dapat berkembang, Caitlin tiba-tiba menemukan dirinya berubah. Ia menguasai kekuatan manusia super, sensitif terhadap cahaya, keinginan untuk makan--dengan perasaan yang tidak ia pahami. Ia mencari jawaban atas apa yang terjadi padanya, dan hasratnya mengarahkannya ke tempat yang salah di waktu yang salah. Matanya terbuka pada suatu dunia yang tersembunyi, tepat di bawah kakinya, yang berkembang di bawah tanah di Kota New York. Ia mendapati dirinya tertangkap di antara dua kumpulan wanita berbahaya, tepat di tengah-tengah peperangan vampir. Ini adalah momen di mana Caitlin bertemu Caleb, seorang vampir misterius dan kuat yang menyelamatkan dia dari serangan hitam. Dia membutuhkannya untuk membantu membimbingnya menuju artefak legendaris yang hilang. Dan ia membutuhkan dia untuk jawaban, dan untuk perlindungan. Bersama-sama, mereka akan harus menjawab satu pertanyaan penting: siapa sesungguhnya ayahnya? Tapi Caitlin menemukan dirinya terperangkap di antara dua pria karena sesuatu hal lain yang muncul di antara mereka: suatu cinta terlarang. Sebuah cinta di antara para ras yang akan membuat risiko bagi hidup mereka berdua, dan akan memaksa mereka untuk memutuskan apakah akan mengambil semua risiko untuk satu sama lain…PENJELMAAN adalah suatu kisah yang ideal bagi para pembaca muda. Morgan Rice melakukan pekerjaan yang bagus dengan memutarbalikkan lika-liku yang menarik tentang apa yang bisa menjadi kisah vampir yang khas. Menyegarkan dan unik, PENJELMAAN memiliki elemen klasik yang ditemukan dalam berbagai cerita paranormal Dewasa Muda. Direkomendasikan untuk siapa saja yang suka membaca romansa paranormal yang halus. Diberi peringkat PG. The Romance Reviews Mencuri perhatian saya dari awal dan tidak dapat lepas… Kisah ini merupakan sebuah petualangan menakjubkan yang bertempo cepat dan action yang dikemas sejak permulaan. Tidak ditemukan momen yang membosankan. Paranormal Romance Guild

Penjelmaan — читать онлайн ознакомительный отрывок

Ниже представлен текст книги, разбитый по страницам. Система сохранения места последней прочитанной страницы, позволяет с удобством читать онлайн бесплатно книгу «Penjelmaan», без необходимости каждый раз заново искать на чём Вы остановились. Поставьте закладку, и сможете в любой момент перейти на страницу, на которой закончили чтение.

Тёмная тема
Сбросить

Интервал:

Закладка:

Сделать

"Jadi," ia bertanya, "....Anda tidak mengabsen?"

"Gurumu kembali di hari Senin," bentaknya. "Dia yang akan menanganinya."

Menyadari percakapan itu sudah selesai, Caitlin mengambil kembali kartu identitasnya.

Ia berbalik dan menghadapi ruangan itu. Kekacauan itu tidak berhenti. Jika ada anugerah yang menyelamatkan, setidaknya ia tidak mencolok. Tidak ada seorang pun di sini tampaknya peduli padanya, atau bahkan melihatnya sama sekali.

Di samping itu, mengamati ruangan penuh sesak benar-benar meruntuhkan syaraf: nampaknya tidak ada tempat tersisa untuk duduk.

Ia menguatkan dirinya dan; mencengkram buku hariannya, berjalan saat itu menuju lorong, mundur beberapa kali ketika ia berjalan di antara remaja-remaja nakal yang saling berteriak. Ketika ia sampai di belakang, ia akhirnya bisa melihat seluruh ruangan.

Tidak ada bangku kosong.

Ia berdiri di sana, merasa seperti orang bodoh, dan merasa para remaja lain mulai memperhatikan dirinya. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia pasti tidak akan berdiri di sana sepanjang waktu, dan guru pengganti itu tidak nampak peduli sama sekali. Ia menoleh dan mencari lagi, mengamati dengan tidak berdaya.

Ia mendengar tawa dari beberapa lorong jauhnya, dan merasa yakin itu ditujukan padanya. Ia tidak berpakaian seperti para remaja ini, dan ia tidak terlihat seperti mereka. Pipinya memerah ketika ia mulai merasa benar-benar mencolok.

Tepat ketika ia bersiap-siap untuk keluar daru kelas itu, dan bahkan mungkin keluar dari sekolah ini, ia mendengar sebuah suara.

"Di sini."

Ia berbalik.

Di baris terakhir, di samping jendela, seorang remaja jangkung berdiri dari mejanya.

"Duduk," katanya. "Silahkan."

Ruangan itu agak sunyi ketika yang lainnya menunggu untuk melihat bagaimana ia akan bereaksi.

Ia berjalan ke arahnya. Ia mencoba untuk tidak memandang matanya - mata hijau besar yang bercahaya - tapi ia tidak bisa menahannya.

Dia ganteng. Ia memiliki kulit kuning langsat yang halus - ia tidak bisa mengatakan apakah dia Hitam, Spanyol, Putih, atau beberapa kombinasi - tapi ia tidak pernah melihat kulit halus dan lembut seperti itu, dilengkapi dengan garis rahang yang kaku. Rambutnya pendek dan berwarna coklat, dan tubuhnya kurus. Ada sesuatu tentang dirinya, sesuatu yang sangat tidak pada tempatnya. Dia kelihatan rapuh. Seorang seniman, mungkin.

Itu tidak seperti dirinya untuk terpesona dengan seorang laki-laki. Ia pernah melihat teman-temannya jatuh cinta, tapi ia tidak pernah benar-benar mengerti. Sampai saat ini.

"Di mana kau akan duduk?" tanyanya.

Ia mencoba mengendalikan suaranya, tapi tidak terdengar meyakinkan. Ia berharap dia bisa mendengar betapa gugupnya ia.

Ia tersenyum lebar, memperlihatkan gigi yang sempurna.

"Di sebelah sini," katanya, dan pindah ke kusen jendela besar, hanya beberapa kaki jauhnya.

Ia memandanginya, dan dia balas memandang padanya, mata mereka benar-benar tertambat. Ia mengatakan pada dirinya sendiri untuk memalingkan muka, tapi ia tidak bisa melakukannya.

"Terima kasih," ujarnya, dan dengan segera marah pada dirinya sendiri.

Terima kasih? Hanya itu saja yang kau bisa? Terima kasih!?

"Betul itu, Barrack!" teriak sebuah suara. "Berikan bangkumu cewek putih yang manis itu!"

Tawa mengikuti, dan kebisingan dalam ruangan itu tiba-tiba mulai lagi, sebagaimana setiap orang mengabaikan mereka lagi.

Caitlin melihatnya menundukkan kepalanya, malu.

"Barrack?" tanyanya. "Apakah itu namamu?"

"Tidak," jawabnya, wajahnya memerah. "Itu hanya bagaimana mereka memanggilku. Seperti pada Obama. Mereka kira aku seperti beliau."

Ia menatapnya dengan saksama dan menyadari bahwa ia memang seperti Obama.

"Itu karena aku separuh kulit hitam, sebagian kulit putih, dan sebagian dari Puerto Rico."

"Hm, aku kira itu pujian," katanya.

"Bukan dengan cara mereka mengatakannya," jawabnya.

Ia mengamati ketika dia duduk di kusen jendela, rasa percaya dirinya mengempis, dan ia bisa menyimpulkan bahwa dia orang yang sensitif. Bahkan rapuh. Dia bukan merupakan bagian kelompok remaja ini. Itu adalah hal yang gila, tapi ia hampir merasa protektif terhadap dia.

"Aku Caitlin," katanya, mengulurkan tangannya dan menatap matanya.

Ia mendongak, terkejut, dan senyumnya kembali.

"Jonah," jawabnya.

Ia menjabat tangannya dengan erat. Sensasi menggelitik menjalari lengannya saat ia merasakan kulit lembutnya menggenggam tanganya. Ia merasa meleleh ke dalam dirinya. Dia menahan genggaman tangannya beberapa detik lamanya, dan ia tidak dapat menahan untuk balas tersenyum.

*

Sisa pagi itu sudah kabur, dan Caitlin lapar pada saat ia sampai di kafetaria. Ia membuka pintu ganda dan terperangah oleh ruangan yang besar, kebisingan luar biasa atas apa yang nampaknya seperti ribuan remaja, semua berteriak. Itu seperti memasuki pusat kebugaran. Kecuali bahwa setiap dua puluh kaki di sana berdiri petugas keamanan, di lorong-lorong, mengamati dengan saksama.

Seperti biasanya, ia tidak punya gagasan ke mana harus pergi. Ia mencari-cari di ruangan besar itu, dan akhirnya menemukan sebuah tumpukan nampan. Ia mengambil satu, dan memasuki apa yang ia kira sebagai antrian makanan.

"Jangan memotongku, menyebalkan!"

Caitlin berbalik dan melihat seorang perempuan besar yang gemuk, setengah kaki lebih tinggi darinya, memandang dengan marah.

"Maafkan aku, aku tidak tahu-"

"Antrian di belakang sana!" bentak cewek lain, menunjuk dengan ibu jarinya.

Caitlin mencari dan melihat antrian itu memanjang paling tidak seratus remaja. Itu terlihat seperti antrian selama dua puluh menit.

Saat ia mulai menuju ke belakang antrian, seorang remaja di antrian mendorong yang lain, dan dia melayang di depannya, menubruk lantai dengan keras.

Remaja pertama melompat di atas yang lain dan mulai meninju wajahnya.

Kafetaria itu meledak dalam raungan kehebohan, ketika lusinan remaja berkumpul berkeliling.

"LAWAN! LAWAN!"

Caitlin mengambil beberapa langkah mundur, menyaksikan dalam kengerian pada peristiwa kejam di kakinya.

Empat petugas keamanan akhirnya datang dan melerai mereka, memisahkan dua remaja berlumuran darah dan menyeret mereka. Mereka tidak nampak terlihat tergesa-gesa.

Setelah Caitlin akhirnya mendapat makanan, ia memandang ke sekeliling ruangan, berharap ada tanda-tanda Jonah. Tapi ia tidak kelihatan di mana pun.

Ia berjalan di lorong, melewati meja demi meja, semua dipenuhi dengan remaja. Ada beberapa bangku kosong, dan satu-satunya yang kosong tidak nampak mengundang, bersebelahan dengan kumpulan teman yang besar.

Akhirnya, ia mengambil tempat duduk di sebuah meja kosong mengarah ke belakang. Hanya ada satu remaja sangat jauh di ujungnya, remaja laki-laki Tiongkok pendek yang lemah dengan sumpit, berpakaian dengan buruk, yang tetap menundukkan kepalanya dan berfokus pada makanannya.

Ia merasa sendirian. Ia memandang ke bawah dan memeriksa ponselnya. Ada beberapa pesan Facebook dari teman-temannya di kota tempat tinggal terakhirnya. Mereka ingin mengetahui apakah ia menyukai tempat barunya. Entah kenapa, ia merasa tidak ingin menjawabnya. Mereka terasa sangat jauh.

Caitlin nyaris tidak makan, sebuah muak hari pertama yang samar masih menghinggapinya. Ia mencoba merubah rentetan pikirannya. Ia menutup matanya. Ia memikirkan apartemen barunya, naik lima lantai dalam sebuah bangunan dekil di jalan no. 132. Rasa mualnya semakin parah. Ia menarik napas dalam-dalam, menyuruh dirinya untuk berfokus pada sesuatu, sesuatu yang bagus dalam hidupnya.

Adik laki-lakinya. Sam. 14, akan menjadi 20. Sam tidak pernah terlihat ingat bahwa dia adalah adiknya: dia selalu bertingkah seperti kakak laki-lakinya. Dia tumbuh tabah dan kuat dari semua kepindahan, dari kepergian Ayah mereka, dari cara Ibu mereka memperlakukan mereka berdua. Ia bisa melihat hal itu semakin mendekati dia dan bisa melihat bahwa dia mulai menutup dirinya. Seringnya perkelahian sekolah dia tidaklah mengejutkannya. Ia takut itu hanya akan menjadi lebih buruk.

Читать дальше
Тёмная тема
Сбросить

Интервал:

Закладка:

Сделать

Похожие книги на «Penjelmaan»

Представляем Вашему вниманию похожие книги на «Penjelmaan» списком для выбора. Мы отобрали схожую по названию и смыслу литературу в надежде предоставить читателям больше вариантов отыскать новые, интересные, ещё непрочитанные произведения.


Отзывы о книге «Penjelmaan»

Обсуждение, отзывы о книге «Penjelmaan» и просто собственные мнения читателей. Оставьте ваши комментарии, напишите, что Вы думаете о произведении, его смысле или главных героях. Укажите что конкретно понравилось, а что нет, и почему Вы так считаете.

x