Morgan Rice - Barisan Para Raja

Здесь есть возможность читать онлайн «Morgan Rice - Barisan Para Raja» — ознакомительный отрывок электронной книги совершенно бесплатно, а после прочтения отрывка купить полную версию. В некоторых случаях можно слушать аудио, скачать через торрент в формате fb2 и присутствует краткое содержание. ISBN: , Жанр: unrecognised, in. Описание произведения, (предисловие) а так же отзывы посетителей доступны на портале библиотеки ЛибКат.

  • Название:
    Barisan Para Raja
  • Автор:
  • Жанр:
  • Год:
    неизвестен
  • ISBN:
    978-1-63-291182-7
  • Рейтинг книги:
    3 / 5. Голосов: 1
  • Избранное:
    Добавить в избранное
  • Отзывы:
  • Ваша оценка:
    • 60
    • 1
    • 2
    • 3
    • 4
    • 5

Barisan Para Raja: краткое содержание, описание и аннотация

Предлагаем к чтению аннотацию, описание, краткое содержание или предисловие (зависит от того, что написал сам автор книги «Barisan Para Raja»). Если вы не нашли необходимую информацию о книге — напишите в комментариях, мы постараемся отыскать её.

CINCIN BERTUAH mempunyai semua resep kesuksesan: plot, plot titik balik, misteri, para ksatria pemberani dan hubungan antar tokoh yang diwarnai patah hati, tipu muslihat dan pengkhianatan. Anda akan terhibur selama berjam-jam, dan sesuai untuk semua usia. Direkomendasikan sebagai koleksi pustaka semua pecinta kisah fantasi. Books and Movie Reviews, Roberto MattosBARISAN PARA RAJA membawa kita selangkah lebih jauh pada perjalanan epik Thor menuju kedewasaan, ketika ia mulai menyadari lebih banyak tentang siapa dirinya, apa kekuatannya, saat ia mulai ambil bagian untuk menjadi seorang ksatria. Setelah ia kabur dari penjara bawah tanah, Thor merasa ketakutan oleh percobaan pembunuhan lain terhadap Raja MacGil. Saat MacGil meninggal, kerajaan berubah menjadi kekacauan. Sebagaimana setiap orang bersaing untuk tahta, Istana Raja lebih marak dari sebelumnya dengan kehadiran drama keluarga, perebutan kekuasaan, ambisi, kecemburuan, kekerasan, dan pengkhianatan. Ahli waris harus dipilih dari antara anak-anak, dan Pedang Takdir kuno, sumber segala kekuasaan mereka, akan memiliki kesempatan untuk diperintah oleh seseorang yang baru. Tapi semua ini mungkin berbalik: senjata pembunuhan sudah pulih kembali, dan jerat memperketat pada pencarian pembunuh. Bersamaan dengan itu, para MacGil menghadapi ancaman baru oleh para McCloud, yang berencana untuk menyerang lagi dari dalam Cincin. Thor berusaha untuk memenangkan kembali cinta Gwendolyn, tapi mungkin bukan saatnya: ia diharuskan untuk berkemas, untuk bersiap-siap bersama dengan rekan seperjuangan menuju Tanah Seratus, ratusan hari yang melelahkan seperti neraka di mana semua anggota Legiun harus selamat. Para Legiun akan harus menyeberangi Ngarai, melampaui perlindungan wilayah Cincin, menuju ke Hutan Belantara, menyeberangi Laut Tartuvian menuju ke Pulau Kabut, dikabarkan diawasi oleh seekor naga, atas inisiasi mereka menuju kedewasaan. Akankah mereka berhasil kembali? Akankah Cincin selamat dalam ketiadaan para Legiun? Dan akankah Thor pada akhirnya mempelajari rahasia takdirnya? Dengan susunan dunia dan karakteristik yang menakjubkan. BARISAN PARA RAJA adalah dongeng epik dari teman-teman dan kekasih, para rival dan calon, para ksatria dan naga, intrik dan persekongkolan politik, zaman yang akan datang, patah hati, muslihat, ambisi dan pengkhianatan. Ini adalah sebuah kisah kemuliaan dan keberanian, dari nasib dan takdir, ahli gaib. Ini adalah fantasi yang membawa kita menuju sebuah dunia yang tidak akan kita lupakan, dan sesuai bagi semua usia dan jender. Buku #2--#15 dalam serial ini sekarang juga tersedia!

Barisan Para Raja — читать онлайн ознакомительный отрывок

Ниже представлен текст книги, разбитый по страницам. Система сохранения места последней прочитанной страницы, позволяет с удобством читать онлайн бесплатно книгу «Barisan Para Raja», без необходимости каждый раз заново искать на чём Вы остановились. Поставьте закладку, и сможете в любой момент перейти на страницу, на которой закончили чтение.

Тёмная тема
Сбросить

Интервал:

Закладка:

Сделать

Pria itu lebih kurus, lebih rapuh dari yang MacGil duga, dan pergi terhuyung mundur dengan tangisan, tersandung melintasi ruangan. MacGil berhasil berdiri dan, dengan sekuat tenaga, mengulurkan tangan dan mencabut pisau dari dadanya. Ia melemparkannya ke seberang ruangan dan memukul lantai batu dengan dentang, meluncur di atasnya, dan menabrak dinding.

Pria itu, cadarnya telah jatuh di sekitar bahunya, buru-buru berdiri dan menatap kembali, mata terbelalak dengan ketakutan, saat MacGil menyebabkan tekanan pada dirinya. Pria itu berbalik dan berlari melintasi ruangan, berhenti cukup lama untuk mengambil belati itu sebelum ia kabur.

MacGil berusaha mengejarnya, tapi pria itu terlalu cepat, dan tiba-tiba rasa sakit melanda, menusuk-nusuk dadanya. Ia merasakan dirinya menjadi lemah.

MacGil berdiri di sana, senditian dalam kamar itu, dan mengamati darah yang mengucur dari dadanya, menuju telapak tangannya yang terbuka. Ia merosot di atas lututnya.

Ia merasakan tubuhnya mulai dingin, dan menyandarkan tubuh dan berusaha berteriak.

"Penjaga," teriaknya samar.

Ia mengambil napas dalam-dalam, dan dalam penderitaan yang hebat, berhasil mengumpulkan suaranya yang dalam. Suara seorang raja.

"PENJAGA!" pekiknya.

Ia mendengar langkah kaki dari lorong di kejauhan, perlahan semakin mendekat. Ia mendengar dari kejauhan pintu dibuka, merasakan tubuh-tubuh mendekat ke arahnya. Tapi ruangan itu berputar lagi, dan kali ini bukan karena minuman.

Hal terakhir yang ia lihat adalah lantai batu yang dingin, muncul di depan wajahnya.

BAB DUA

Thor meraih gagang besi pintu kayu besar di depannya dan mendorongnya dengan sekuat tenaga. Pintu itu terbuka perlahan, berderit dan tampaklah kamar Sang Raja di hadapannya. Ia melangkah masuk, merasakan bulu kuduknya berdiri saat ia berjalan melewati ambang pintu. Ia dapat merasakan kegelapan yang sangat di sini, menggantung di udara seperti kabut.

Thor mengambil beberapa langkah masuk ke dalam kamar, mendengar suara kayu terbakar pada obor di dinding saat ia mendekat ke arah sesosok tubuh yang tersungkur di lantai. Ia telah tahu bahwa tubuh itu adalah Sang Raja yang telah terbunuh – dan ia, Thor, telah terlambat. Thor bertanya-tanya ke manakah perginya semua pengawal, mengapa tak seorang pun datang menyelamatkan Sang Raja.

Lutut Thor gemetaran saat ia telah berada di dekat tubuh itu; ia berlutut di lantai batu, menyentuh bahu yang telah dingin dan membalikkan tubuh Sang Raja.

Itulah MacGil, mantan rajanya yang terbaring dengan mata terbelalak, dan mati ..

Thor menengadah dan tiba-tiba seorang pelayan raja berdiri di dekat mereka. Ia memegang sebuah gelas berkaki yang sangat besar, gelas yang telah Thor lihat di pesta kerajaan. Gelas itu terbuat dari emas dan berhiaskan deretan batu rubi dan safir. Sambil memandang ke arah Thor, si pelayan menuangkan isi gelas perlahan ke dalam tenggorokan raja. Anggur itu memercik hingga membasahi seluruh wajah Thor.

Thor mendengar suara pekikan, dan ia membalikkan tubuhnya melihat burung elangnya, Estopheles, hinggap di bahu sang raja. Ia menjilat anggur yang membasahi pipi raja.

Thor mendengar sebuah suara dan melihat Argon berdiri di depannya, memandang ke arahnya dengan roman muka tegas. Ia memegang sebuah mahkota dan tongkat di tangan yang lainnya.

Argon berjalan mendekat dan menempatkan mahkota ke kepala Thor. Thor dapat merasakannya, rasa berat yang menusuk, terasa pas di kepalanya, dan logam yang memeluk pelipisnya. Ia memandang Argon keheranan.

“Kaulah Sang Raja sekarang,” ujar Argon.

Thor mengejapkan matanya, dan saat ia membuka mata, berdirilah semua anggota Legiun di depannya, juga semua anggota Kesatuan Perak, ratusan pria dan remaja laki-laki berdesakan di dalam kamar, mendatanginya. Mereka berlutut bersama, lalu membungkuk ke arahnya, wajah mereka menunduk menatap tanah.

“Raja kami,” ujar mereka serentak.

Thor mendadak terbangun. Ia segera duduk, napasnya tersengal-sengal. Lalu ia menatap ke sekelilingnya. Tempat itu sangat gelap dan lembab. Ia sadar ia sedang duduk di lantai batu, punggungnya menempel di dinding. Ia berusaha melihat dalam kegelapan itu, lalu melihat jeruji besi di kejauhan dan di sebuah obor yang berkedip di depannya. Ia ingat, ini penjara bawah tanah. Ia telah diseret kemari sesudah pesta.

Ia ingat seorang pengawal memukul wajahnya, dan ia pasti telah jatuh pingsan, tak jelas untuk berapa lama. Ia terduduk, menarik napas dalam-dalam, mencoba menyingkirkan bayangan mimpi buruk. Mimpi itu nyaris seperti nyata. Ia berdoa bahwa itu semua tidak benar, bahwa raja telah tiada. Bayangan raja yang telah mati terus menghantuinya. Apakah Thor benar-benar melihat sesuatu? Ataukah semua itu hanya mimpi?

Thor merasa seseorang menendang bagian bawah kakinya, dan mendongak untuk melihat seseorang yang berdiri di depannya.

“Sudah saatnya kau bangun,” lantang sebuah suara.”Aku sudah menunggumu berjam-jam.”

Dalam remang-remang cahaya Thor melihat seraut wajah bocah lelaki, seusia dengannya. Ia kurus, pendek, dengan pipi yang cekung dan kulit berbintik-sepasang mata hijaunya memancarkan keramahan dan kecerdasan.

“Aku Merek,” katanya. “Teman satu selmu. Mengapa kau ada di sini?”

Thor menegakkan tubuhnya, mencoba mencari jawaban. Ia bersandar ke dinding, merapikan rambut dengan jemarinya, dan berusaha mengingat semuanya.

“Mereka bilang kau mencoba membunuh raja,” lanjut Merek.

“Ia memang mencoba membunuh raja, dan kami akan merobek-robek dia kalau ia keluar dari sini,” hardik sebuah suara.

Suara bersahut-sahutan memotong pembicaraan, cangkir kaleng dilemparkan ke jeruji besi, dan Thor melihat seluruh koridor dipenuhi sel-sel dengan para tahanan berwajah aneh yang menjulurkan kepala mereka keluar dari jeruji. Di keremangan cahaya, mereka menyeringai ke arahnya. Wajah mereka penuh cambang, gigi tanggal dan beberapa di antara mereka tampaknya sudah berada di tempat itu bertahun-tahun. Pemandangan yang mengerikan, dan Thor memaksa dirinya sendiri untuk memalingkan wajahnya. Benarkah ia berada di sini sekarang? Akankah ia tertahan di sini bersama orang-orang ini selamanya?

“Jangan khawatirkan mereka,” kata Merek. “Hanya ada kau dan aku di sel ini. Mereka tak bisa masuk ke sini. Dan aku tak peduli seandainya kau benar-benar meracuni Raja. Aku juga ingin melakukannya.”

“Aku tidak meracuni Raja,” ujar Thor marah. “Aku tak meracuni siapapun. Aku mencoba menyelamatkannya. Aku hanya menjatuhkan gelas minumannya.”

“Dan bagaimana kau tahu kalau gelas itu sudah diberi racun?” teriak sebuah suara di lorong yang sudah menguping. “Sihir, benarkah itu?”

Bergemalah suara tawa yang sinis dari sel di sepanjang koridor.

“Dia paranormal!” ejek sebuah suara.

Yang lain tertawa.

“Tidak, mungkin dia hanya asal tebak!” ejek suara lainnya, dan disambut riuh tawa seisi sel.

Thor melotot dengan penuh kemarahan, tak terima dengan semua tuduhan dan ingin membela diri di hadapan mereka. Namun ia tahu bahwa hal itu akan sia-sia. Lagipula, tak ada gunanya membela diri di hadapan para kriminal ini.

Merek memandanginya, dengan tatapan yang tak seskeptis penghuni sel lainnya. Tampaknya ia ingin membantah tuduhan itu.

“Aku percaya padamu,” katanya, pelan.

“Benarkah?” tanya Thor.

Merek mengangguk.

“Lagi pula, jika kau ingin meracuni Raja, mengapa harus bertindak bodoh dengan memberitahunya?”

Merek membalikkan tubuhnya dan menjauh, beberapa langkah menuju sisi lain dari sel dan bersandar ke dinding, duduk menghadap ke arah Thor.

Kini Thor menjadi penasaran.

“Mengapa kau ada di sini?” tanyanya.

“Aku pencuri,” jawab Merek, dengan sedikit bangga.

Thor tertegun; ia tak pernah berjumpa dengan seorang pencuri sebelumnya, seorang pencuri sungguhan. Ia tak pernah membayangkan dirinya akan mencuri, dan selalu heran mengapa ada orang yang benar-benar melakukannya.

Читать дальше
Тёмная тема
Сбросить

Интервал:

Закладка:

Сделать

Похожие книги на «Barisan Para Raja»

Представляем Вашему вниманию похожие книги на «Barisan Para Raja» списком для выбора. Мы отобрали схожую по названию и смыслу литературу в надежде предоставить читателям больше вариантов отыскать новые, интересные, ещё непрочитанные произведения.


Morgan Rice - Takdir
Morgan Rice
Morgan Rice
Morgan Rice - Pekik Kemuliaan
Morgan Rice
Morgan Rice
Morgan Rice - Takdir Naga
Morgan Rice
Morgan Rice
Morgan Rice - Ikrar Kemenangan
Morgan Rice
Morgan Rice
Отзывы о книге «Barisan Para Raja»

Обсуждение, отзывы о книге «Barisan Para Raja» и просто собственные мнения читателей. Оставьте ваши комментарии, напишите, что Вы думаете о произведении, его смысле или главных героях. Укажите что конкретно понравилось, а что нет, и почему Вы так считаете.

x